BELAJAR MOBIL, MENAIKI TANJAKAN DAN PARKIR MUNDUR

Salah satu hal yang paling ditakuti oleh pemula adalah belajar mengemudi di tanjakan dengan mobil manual, sehingga yang akan muncul adalah perasan tegang, telapak tangan basah atau bahkan berpikir akan terjadi sesuatu yang negatif. Ya memang mengendarai mobil dengan transmisi manual di tanjakan tidak semudah mobil matik, karena itu beberapa pemula yang enggan bersusah payah belajar mengemudi dikondisi seperti ini lebih memilih mobil matik yang jauh lebih mudah tentu dengan alasan lain yaitu kepraktisan. Bagaimana tidak susah, ketika kita belum fasih memainkan ketiga pedal kita di tuntut harus mengoperasikannya dengan cepat jika tidak maka mobil akan lebih dahulu mundur dari pada maju ke depan.
Tapi tetaplah mobil manual memiliki beberapa keunggulan dibandingkan mobil matik, termasuk ketika mobil berhenti di tanjakan. Mobil manual lebih cepat melaju di kondisi tanjakan curam, belum lagi ketika akan menyalip di jalan raya jenis mobil ini lebih sigap, dan tentu konsumsi bahan bakarnya lebih hemat. Karena itu tidak salah jika anda tetap belajar tanjakan menggunakan mobil manual. Ada caranya yang dapat memermudah anda dalam belajar mengemudi dalam kondisi mobil berhenti di tanjakan.
Yang perlu anda perhatikan dan faktor yang sangat penting dalam kondisi mobil berhenti di tanjakan adalah jangan panik. Itu faktor utama, ketika anda panik, hafalan anda tentang harus menekan pedal gas dan melepas pedal kopling akan buyar, maka yang mungkin akan terjadi adalah mesin hanya meraung kencang dan mobil justru mundur karena anda tidak melepas pedal kopling karena kondisi psikologis anda tegang.
Untuk jalan kembali dalam kondisi mobil berhenti ditanjakan ada dua pilihan cara, yaitu menggunakan rem kaki atau menggunakan rem tangan. Kita akan bahas satu persatu teknik tersebut beserta keunggulan dan kelemahannya. Namun sebelumnya Mas_Mun akan memberi bocoran singkat (dan tips yang memudahkan), bahwa untuk pemula akan lebih mudah jika menggunakan rem tangan.
Belajar Mengemudi di Tanjakan Dengan Rem Kaki
Urutan ketika menggunakan rem kaki untuk menghadapi kondisi ini adalah:
  1. Kaki kanan injak rem kaki, kaki kiri injak pedal kopling hingga dalam. Pastikan posisi presneling masuk ke gigi 1.
  2. Pindahkan kaki kanan ke pedal gas dengan cepat. Kaki kiri lepas kopling perlahan.
Tips penting: Anda tidak perlu khawatir hingga menginjak pedal gas dalam-dalam, tanamkan dalam pikiran bawah sadar anda bahwa menginjak pedal gas sedikit saja sudah cukup.
Kemudian tips penting lainya adalah perhatikan pedal kopling. Masing-masing mobil memiliki setelan kopling yang berbeda, ada mobil manual yang baru bisa berjalan setelah kopling dilepas 1/2 injakan, ada yang sudah bisa bergerak maju jika injakan pedal kopling sudah dilepas 1/4-nya saja. Nah kalau anda sudah hafal seberapa dalam ketinggian pedal kopling ketika dilepas mobil akan berjalan, ingat terus hal itu.
Sehingga ketika kaki kanan sudah melepas pedal rem maka kaki kiri segera mengurangi injakan pedal kopling hingga posisi injakan yang anda hafal tadi, diikuti kaki kanan menambah injakan pedal gas sedikit demi sedikit. Sekali lagi tanamkan pada ingatan anda menginjak pedal gas sedikit demi sedikit, tidak perlu panik.
Yang sering terjadi ketika anda lupa atau panik adalah dalam waktu yang sedemikian singkat anda bingung kenapa mobil tidak berjalan maka ditambahlah injakan pedal gas hingga dalam padahal anda lupa melepas kopling, dan ketika anda ingat lalu melepas pedal kopling yang terjadi adalah mobil akan loncat karena gas terlalu besar. Jadi selalu ingat, di awal gas tekan sedikit demi sedikit sambil posisi kopling dilepas hingga mobil dapat bergerak.
Kekurangan menggunakan rem kaki ini adalah waktu respon memindahkan kaki di pedal harus cepat, jika tidak maka mobil akan segera mundur.
Belajar Mobil di Tanjakan Menggunakan Rem Tangan
Cara alternatif lainnya lebih mudah bagi pengemudi pemula yang belajar mobil di tanjakan adalah menggunakan rem tangan sebagai pengganti rem kaki di tanjakan. Urutannya ketika menggunakan teknik ini adalah:
  1. Kaki kanan stand-by di pedal gas, kaki kiri menginjak pedal kopling secara penuh.
  2. Posisi presneling masuk gigi 1, dan tangan kiri anda bersiap melepas rem tangan yang aktif.
  3. Untuk mulai berjalan injak pedal gas sedikit demi sedikit sambil kurangi injakan pedal kopling. Turunkan rem tangan perlahan.
  4. Ketika sudah berjalan pastikan rem tangan sudah benar-benar tidak aktif.
Dengan menggunakan rem tangan ini membuat mobil tidak menyentak ketika mulai berjalan di tanjakan, hal itu disebabkan kaki kanan anda lebih dapat mengontrol pedal gas karena sudah stand-by dari awal di posisi pedal gas. Dan posisi mobil tidak mundur sedikit pun karena terbantu rem tangan.
Tips penting: Singkronkan antara tangan anda melepas rem tangan dengan kaki kiri melepas pedal kopling. Ingat di posisi injakan pedal kopling seberap dalam mobil dapat mulai berjalan(yang dijabarkan dicara pertama). Cara ini lebih mudah bagi pemula yang baru belajar mengemudikan mobil, karena jika hanya sedikit anda melepas rem tangan mobil tidak langsung mundur dan lebih kecil kemungkinan untuk panik karena posisi kaki kanan sudah berada di pedal gas sejak mobil belum berjalan.
Kekurangan menggunakan rem tangan adalah anda harus memastikan rem tangan anda benar-benar pakem, karena rem tangan hanya mengandalkan kedua roda belakang jadi tidak sepakem rem kaki yang mengandalkan rem pada keempat roda. Terkadang pada kondisi tanjakan extrim dan muatan penuh, rem tangan mobil tidak mampu untuk benar-benar menjaga mobil untuk dalam posisi diam.
Kesimpulan:
Teknik manapun yang anda pilih, anda harus rutin berlatih. Berlatih setiap hari dalam seminggu pun belum tentu langsung dapat mahir karena pada praktiknya belajar mengemudi mobil manual di tanjakan bukan hanya hafalan teori yang dapat dihafal dalam waktu singkat. Anda perlu memainkanfeeling anda dalam teknik melepas kopling dan menambah injakan pedal gas, hal tersebut adalah pikiran yang sudah tertanam dalam bawah sadar bukan sekedar ingatan teori yang dapat lupa.
Untuk itu anda perlu terus berlatih mobil di tanjakan dalam jangka waktu yang cukup dan itu tidak akan terlupakan jika anda praktekkan terus-menerus. Jika anda sudah sedikit mahir, bawa saja mobil baru anda untuk beraktifitas agar anda semakin sering belajar menghadapi tanjakan dan itu akan semakin memperlancar kemampuan anda. Yang terakhir untuk pemula dalam belajar mengemudikan mobil sebisa mungkin tidak berganti-ganti mobil karena setelan kopling dan ketinggian rem tangan masing-masing mobil berbeda, padahal feeling anda untuk menyesuaikan belum terasah. Jadi sebisa mungkin jangan ganti mobil ketika anda masih belajar.

Saya akan menjelaskan tentang dua jenis parkir diatas, parkir maju lurus berbeda dengan parkir maju serong. Parkir maju lurus mudah saja karena hanya meluruskan posisi mobil ditempat parkir, dan biasanya parkir maju lurus ini ditemukan di lapangan yang luas seperti di Lotte Mart daerah Soekarno Hatta, Pekanbaru.
Sedangkan parkir maju serong agak sulit kalau belum mengetahui rumusnya, yang harus dilakukan saat parkir maju serong adalah -> melebarkan posisi mobil terlebih dahulu, setelah kaca spion keluar dari belakang mobil yang terparkir maka mulailah memutar stir hingga mobil mendekati mobil yang disebelah. Setelah dirasa sudah dekat maka kembalikan putaran stir kesemula dan majukan mobil hingga sesuai dengan batas. Antara pintu kiri dan kanan harus ada jarak agar proses keluar dari mobil tidak terganggu akibat kesempitan dan tidak boleh juga terlalu lebar. Biasanya parkir maju serong ini ditemukan di parkiran pinggir jalan dan beberapa Mall juga ada.

Cara mundur saat mobil terparkir lurus maupun parkir serong :

Kalau mobil terparkir lurus maka yang menjadi patokan adalah kaca spion sudah keluar dan setelah itu mulailah memutar stir hingga keluar dan sudah lurus kedepan. Sedangkan kalau mobil terparkir serong biasanya ketika ingin keluar mobil harus mundur, maka yang harus dilakukan adalah memindahkan tuas kopling ke R dan angkat pedal kopling perlahan-lahan dengan pedal rem juga di mainkan. Apabila belakang mobil sudah keluar maka putar stir hingga habis dan mulai mundur untuk keluar dari parkiran, setelah keluar mulai balas stir dan jangan lupa pindahkan tuas kopling ke gigi-1, lalu angkat pedal kopling perlahan hingga mobil berjalan pelan, injak pedal gas hingga mesin mulai meraung dan setelah itu pindahkanlah tuas kopling ke gigi-2.

Sesi tanya-jawab

Cica :
Bang, cica belum bisalah melihat kiri-kanan tu dengan yakin, pasti masih ragu juga. Misalnya benda tidak bergerak di kiri kalau dilihat dari jauh kayaknya dekat dengan posisi mobil tapi setelah dekat ternyata posisinya masih jauh.
Bang Billy :
Solusinya adek lihat aja benda itu, kalau benda nya dikiri maka lihat ke kiri. Nggak usah terlalu fokus lihat ke depan terus, selang-seling aja lihat kiri-kanan, tapi jangan lama-lama yaa~

Dan juga, apabila ada motor di kiri sedang parkir dan dikanan ada mobil yang sedang berjalan dan merasa ragu mau masuk diantara itu, maka lebih baik mengalah dengan memelan kan mobil atau lebih baik lagi kalau kita berhenti saja.

Ketika akan parkir mundur :
  1. Pundak sudah sejajar dengan lampu mobil yang terparkir,
  2. Putar stir  1 putaran kemudian majukan hingga belakang mobil sudah sampai di lampu mobil yang terparkir (jangan mepet)
  3. Kemudian putar stir hingga habis (disesuaikan) dan mulai pindahkan tuas kopling ke R, mundur pelan-pelan hingga mobil lurus. Setelah mobil lurus kembalikan arah stir kesemula dan mundur lagi sampai posisi kaca spion sejajar dengan kaca spion mobil yang disamping. 
Panduan lebih spesifik :
[parkir mundur di kiri] sejajarkan pundak ke lampu depan mobil yang terparkir, lalu putar stir satu putaran ke kanan, maju hingga belakang mobil sudah sampai di lampu mobil yang terparkir (jangan mepet)
Putar stir sampai habis ke kiri dan jangan lupa pindahkan tuas kopling ke R, angkat pedal kopling pelan-pelan maka mobil akan mundur. Setelah depan mobil sudah lurus ke depan, kembalikan putaran stir ke semula, lalu mundur lagi sampai posisi mobil sejajar dengan mobil yang disamping.

[parkir mundur di kanan] sejajarkan pundak ke lampu depan mobil yang terparkir, lalu putar stir satu putaran ke kiri, maju hingga belakang mobil sudah sampai di lampu mobil yang terparkir (jangan mepet)
Putar stir sampai habis ke kanan dan jangan lupa pindahkan tuas kopling ke R, angkat pedal kopling pelan-pelan maka mobil akan mundur. Setelah depan mobil sudah lurus ke depan, kembalikan putaran stir ke semula, lalu mundur lagi sampai kaca spion  mobil sejajar dengan kaca spion mobil yang disamping.

Catatan
  • Saat mundur yang diperhatikan itu adalah kaca spion, mau mundur di kanan maka lihat kaca spion kanan dan apabila mundur dikiri maka lihat kaca spion kiri.
  • Apabila putaran stir sudah habis dan ingin dikembalikan ke semula dan saat itu bingung apakah putaran yang dilakukan sudah kembali ke semula atau belum. Pahami dulu berapa putaran saat memutar stir penuh (biasanya 1½ putaran), cara ini sulit karena kita harus menghitung. Tetapi ada cara lain yaitu dengan melihat bolongan yang besar di stir, apabila bolongan stir itu sudah dua kali berada di atas maka posisi stir sudah kembali ke semula.
Keluar dari Parkiran:
Apabila ingin keluar dari posisi parkir, majukan mobil lurus ke depan, setelah pundak telah sejajar dengan lampu depan mobil di samping kanan, baru lah memutar stir (sesuaikan situasi). Setelah lurus kedepan kembalikan arah stir ke semula.

Belajar Membaca Situasi Jalan

Hal-hal yang harus diperhatikIngat kalau saya seorang pengemudi, dan harus fokus dengan situasi didepan- kiri dan kanan.
§  Sesuaikan posisi mobil dengan kondisi jalan, kalau berbelok kekiri maka ikutin saja alurnya begitu pun berbelok ke kanan.
§  Lihat pinggir jalan apakah sudah terlihat berada di tengah, kalau sudah terlihat di tengah maka posisi mobil tidak terlalu ke kiri.
§  Lihat benda yang tidak bergerak BUKAN benda yang bergerak, sepeti pohon dan tiang listrik.
§  Lihat peluang di depan, apakah mobil bisa masuk atau tidak. Kalau tidak ada peluang masuk maka berhenti saja.
§  Lihat mobil didepan apabila lampu belakang nya merah maka itu tandanya sedang mengerem, ikutin dengan mengerem juga.
§  Dalam mengendara jangan bingung, cari posisi yang dirasa nyaman. Mendapatkan posisi nyaman bisa melakukan hal seperti memajukan kursi ke depan, atau menegakkan kursi hingga posisi tubuh rata. Dengan melakukan hal tersebut maka posisi akan nyaman.
§  Apabila gigi 2 sedang digunakan dan mobil mulai berhenti maka ketika mengangkat pedal kopling harus dibantu dengan menekan pedal gas. Tujuan nya agar mobil tidak mati mendadak, tapi kalau tidak bisa maka turunkan ke gigi 1.
§  Pada saat merayap, lebih di anjurkan memasang gigi 1 saja agar mudah mengontrolnya.
§  Apabila mau masuk kejalan kanan, maka putaran stir jangan terlalu banyak. Tetapi kalau masuk ke jalan kiri, maka putaran stir lebih dibanyakkan.
§  Apabila mau masuk ke halaman (dikiri) yang tidak terlalu besar dan dikiri kanan ada parit, maka yang dilakukan adalah memposisikan mobil lebih ke kanan agar mobil tidak masuk ke parit.
§  Disaat mau membelokkan mobil di jalan sempit, yang harus dilihat apakah spion sudah masuk ke jalan atau belum. Kalau sudah masuk barulah perlahan-lahan memutar stirnya dan setelah lurus jangan lupa untuk membalas stir ke posisi semula.
Kata mentorku :”Sebagai pengemudi harus jeli melihat peluang, kalau dirasa bisa langsung saja masukkan body mobil pelan-pelan. Yang penting peluang untuk masuk itu ada.”

Menanjak dalam keadaan macet dengan memainkan ½ kopling dengan cara terus-menerus, terbaik disadari atau tiada disadari, benar-benar tak disarankan. Beresiko, lantaran kopling akan cepat panas serta dalam tempo singkat bakal hangus terbakar/jebol. Begitupun dengan situasi bobot kendaraan yang terlampau berat. Mesin yang telah kepayahan akan ngelitik serta bergetar hebat lalu mati. Lantaran mati-mati terus-terusan kehabisan tenaga apabila dipaksa selalu, maka pada akhirnya kandas juga.

Cara Mengemudi yang benar yakni :
§     Meyakinkan mobil senantiasa pada tenaga puncaknya dengan menggunakan gigi 1 atau 2, untuk transmisi manual (MT) serta gigi pada posisi L1, untuk transmisi automatis (AT).
§     Memainkan rem tangan seefisien barangkali.
§     Menghindari penggunaan 1/2 kopling pada mobil MT, lantaran langkah tersebut bisa menghanguskan kopling dalam waktu relatif cepat, atau menghindari tanda-tanda kurang tenaga pada mobil AT, lantaran salah memainkan rem tangan, yang menyebabkan mobil Anda bergerak melorot waktu menanjak.

Ada 2 langkah memainkan rem tangan waktu alami kemacetan di tanjakan, yakni :
1. Langkah lama/umum : (Ciri utama, rem tangan dilepaskan dahulu)
Mobil Manual
Untuk Manual : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki melepas pedal kopling dahulu, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.

Mobil Matic
Untuk Matic : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.

Kekurangan dari langkah tersebut ; butuh konsentrasi tinggi supaya timing melepas kopling cocok dengan waktu melepas rem tangan (melelahkan, butuh jam terbang lama supaya lihai), ada jeda saat bikin mobil dengan MT alami tanda-tanda main ½ kopling (kopling tak awet), mobil akan melorot ke bawah dahulu apabila timing tak cocok (terlihat norak serta tak cool sekalipun).
2. Langkah baru (lebih cool & efektif) : (Ciri utama, rem tangan ditahan dahulu)
Manual
Untuk MT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki melepas pedal kopling dengan cara penuh, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas sekedarnya supaya mesin tak mati. Saat jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepaskan.

Matic
Untuk AT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki menghimpit pedal gas hingga jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepas

Kebaikan dari langkah baru ini ; gampang serta logis, untuk menguasainya tak diperlukan saat lama, tak perlu konsentrasi-konsentrasian (dapat sembari nyanyi-nyanyi kecil, tak gampang capek), tanda-tanda ½ kopling hilang (kopling awet), mobil MT atau AT tak perlu melorot-melorot lagi (terlihat lebih jago nyetir mobil serta lebih cool).

§     Rem tangan bukan hanya aksesories. Fungsinya benar-benar utama, untuk tidak waktu parkir saja, tetapi untuk mengalahkan jalan tanjakan dengan keadaan padat merayap.
§     Mengingat manfaat rem tangan yang benar-benar utama, maka setelan serta perawatannya mesti rajin di perhatikan supaya senantiasa tampak sempurna.
§     Saat naar boven, senantiasa pertimbangkan tenaga mobil pada bobot muatan. Upayakan tenaga mobil senantiasa semakin besar dari bobot muatannya.
§     Supaya mobil senantiasa bertenaga serta Anda tampak cool waktu naar boven, dianjurkan menggunakan BBM dengan angka RON (mobil bensin)/angka CETANE (mobil diesel) level paling tinggi, contoh Pertamax 95/Pertamina DEX (Petamina), Performance 95/Performance Diesel (Keseluruhan), Super Extra/Diesel (Shell). Kemudian bisa kembali lagi menggunakan BBM lama, contoh ; premium (RON 88)/Solar umum.

§  Bagi pemula yang baru saja belajar dalam menyetir atau mengemudi mobil kadang di buat pusing, bingung, grogi dan gemetaran campur aduk deh pokoknya saat menghadapi jalan yang menanjak atau saat mau nyebrang jalan kebetulan jalannya agak menanjak. Hal seperti itu rata – rata terjadi pada tiap pemula yang baru belajar. Akan tetapi bagi orang yang sudah mahir hal itu di anggap sepele bahkan tidak di anggap, lebih-lebih lalu lintasnya lancar maka tinggal tancap gas dan ngacir. Hal itu berbeda saat mengemudi di jalan tanjakan dengan lalu lintas yang ramai atau macet. Perlu ada perlakuan khusus agar mobil tidak melorot mundur dan dapat sampai di atas dengan selamat.
§  Ads by Google:
§ 

Aspek yang paling mendukung dalam berhasil tidaknya mengalahkan tanjakan dengan arus lalu lintas yang padat merayap, adalah rem tangan/hand rem. Di luar itu ada beberapa faktor penting lainnya seperti tenaga mesin, kekuatan kampas kopling, rem kaki, roda serta beban muatan.

§  Namun semua aspek penunjang di atas tidak akan sepenuhnya menunjang apa bila sang pengemudi belum mahir dalam memainkan rem tangan, rem kaki, kopling serta pedal gas. Apabila sang pengemudi terlalu sering memainkan setengah kopling secara terus menerus, maka kekuatan kampas kopling akan cepat berkurang dan akibatnya mobil akan kandas sebelum mencapai tujuan di karenakan kampas kopling yang hangus atau terbakar. Hal semacam ini pasti tidak anda inginkan, karena juga akan merugikan pengendara lain karena macet,di tambah lagi isi kantong anda akan terkuras karena harus mengganti kampas kopling. Berikut saya akan tuliskan bagi anda yang masih pemula cara mengemudi yang baik dan benar saat menghadapi jalan menanjak dan macet.

§  Cara Melibas Tanjakan
§ 
Hal-hal yang harus di perhatikan:

§  §  Meyakinkan mobil senantiasa pada tenaga puncaknya dengan menggunakan gigi 1 dan 2 untuk mobil tranmisi manual (MT) dan giigi pada posisi L1 untuk mobil tranmisi otomatis (AT)
§   
§  §  Memainkan rem tangan seefisien mungkin.
§  §  Jika kita di haruskan berhenti, maka cara berhenti di jalan tanjakan dapat kita gunakan berbagai cara. Ada 3 (tiga) teknik atau cara berhenti di tanjakan yang sering digunakan, yaitu: Berhenti dengan rem tangan, berhenti dengan rem kaki, berhenti dengan setengah kopling/kombinasi antara gas dan kopling.
§   
§   
§  ü  Berhenti dengan rem tangan: teknik ini merupakan cara yang aman jika berhenti di tanjakan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama. Caranya: Injak Pedal Rem Kaki dan Pedal Kopling untuk menghentikan mobil, selanjutnya amankan mobil dengan menarik/mengangkat tuas Rem Tangan dan pindahkan persneling ke gigi netral. Jika akan berjalan kembali, pindahkan persneling ke gigi 1 (satu), tekan pedal gas, lepas kopling sampai terasa mobil sedikit bergetar, dan lepas/turunkan rem tangan pelan-pelan, jika sudah berjalan bantu dengan menginjak gas lebih dalam. Maka mobil akan melaju pelan-pelan tanpa mundur sedikitpun. Jika mobil mundur, berarti pedal kopling kurang diangkat/lepas dan pedal gas kurang diinjak.
§  ü  Berhenti dengan rem kaki: Caranya adalah dengan menghentikan mobil sebentar, yaitu injak pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Selanjutnya jika ingin berjalan kembali: lepas atau angkat  pedal kopling sedikit sampai terasa mobil sedikit bergetar (yang menandakan tenaga disalurkan ke gigi). Kemudian lepas rem kaki pelan-pelan dan setelah berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas. Bagus untuk tanjakan yang kurang tinggi dan berhenti sebentar.
§  ü  Berhenti dengan setengah kopling / kombinasi antara kopling dan gas: yaitu jika kita di haruskan berhenti dalam waktu yang cukup singkat dan tanjakannya tidak terlalu tinggi,  Caranya: hentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Jika ingin melanjutkan kembali perjalanan, maka lepas atau angkat pedal kopling pelan-pelan, selanjutnya bantu dengan menginjak  pedal gas. Teknik ini memang dapat memboroskan bahan bakar (BBM) dan cepat merusak kanvas kopling, namun tidak ada salahnya jika ingin digunakan.
§   
§  §  Dalam kombinasi antara kopling dan gas  harus diatur atau sesuaikan antara kedalaman gas dan kopling, semakin dalam gas maka penginjakkan kopling akan semakin dalam begitu pun sebaliknya. Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum seimbang, hal ini dapat diatasi dengan mengurangi penekanan pada kopling atau mengurangi penekanan pada gas dan menambah penekanan pada kopling.

 3 Teknik Berhenti di Tanjakan
Jalan menanjak adalah salah satu tantangan bagi pengemudi yang baru bisa mengendarai mobil. Apalagi jika jalanan tersebut dalam kondisi macet. Selain butuh konsentrasi tinggi, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan.
Pertama adalah menyesuaikan gigi persneling. Untuk tanjakan yang tak terlalu curam, gigi persneling 2 hingga 3 masih bisa digunakan. Namun, jika tanjakan cukup tajam, sebaiknya Anda menggunakan persneling 1.
Bagaimana jika Anda tiba-tiba harus berhenti di tengah tanjakan? Ketika hal ini terjadi, ada dua teknik yang bisa digunakan. Pertama adalah berhenti dengan menggunakan rem tangan. Kedua adalah berhenti dengan menggunakan rem kaki atau stop dengan “setengah kopling” yaitu kombinasi antara gas dan kopling.
Teknik berhenti dengan menggunakan setengah kopling bisa digunakan saat situasi jalan mengharuskan kita berhenti dalam waktu cukup singkat pada tanjakan tak tinggi. Tekniknya adalah dengan cara menghentikan laju mobil sambil menekan pedal kopling dan menahan pedal gas hingga mobil berhenti. Jika ingin jalan, lepaskan atau angkat pedal kopling perlahan, sambil menekan pedal gas. Kekurangan dari teknik ini adalah boros bahan bakar dan kampas kopling cepat habis.
Teknik berikutnya adalah berhenti dengan menggunakan rem tangan. Hal ini biasanya dilakukan jika Anda ingin berhenti dengan waktu lama di tanjakan yang cukup tinggi. Tekniknya adalah dengan cara menarik tuas rem tangan, kemudian pindahkan persneling ke posisi netral.
Jika ingin jalan kembali, pindahkan persneling ke gigi satu, dan tekan pedal gas. Kemudian, lepas kopling perlahan hingga mobil melaju dan turunkan rem tangan secara perlahan. Hal ini bertujuan agar mobil tak mundur.
Teknik lain yang bisa dilakukan adalah berhenti dengan rem kaki. Hal ini bisa dilakukan ketika Anda akan berhenti dengan waktu sebentar pada tanjakan yang tak terlalu tinggi. Caranya adalah dengan menekan pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Jika ingin berjalan kembali, angkat pedal kopling perlahan hingga terasa mobil bergetar atau jalan. Setelah itu, lepas rem kaki perlahan dan injak pedal gas hingga berjalan normal. 

Tips Cara Parkir Mobil Untuk Pengemudi Pemula

Untuk orang yang masih tergolong baru bisa mengemudi mobil sendiri, ternyata parkir bisa menjadi hal yang menakutkan. Apalagi kalau harus parkir di tempat yang sempit dan rapat seperti parkiran mall atau parkiran perkantoran. Meskipun sudah disediakan tukang parkir yang akan membantu mengarahkan, namun rasa takut itu tetap ada. Bahkan tak jarang, rasa takut tersebut yang membuat mereka enggan untuk membawa mobil saat pergi ke pusat keramaian.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti menabrak tiang pembatas, parkir diluar garis yang sudah dibuat atau lebih parah lagi menyenggol mobil orang lain yang sedang parkir, maka kita harus lebih waspada dan hati-hati saat akan memarkir mobil kita. Berikut adalah tips bagaimana memarkir mobil untuk anda yang masih pemula dan belum berani memarkir kendaraan sendiri.
Pilih Parkiran Di Sisi Berjalan
Jika tempat yang anda tuju adalah pertokoan, maka anda akan parkir di pinggir jalan raya. Hal ini memudahkan anda ketika melakukan proses parkir yang tidak mengganggu mobil dari kedua arah. Sehingga anda tidak akan terburu-buru dan semakin gugup karena banyak mobil yang menunggu anda selesai.
Saat sedang mencari lahan parkir yang kosong, jalan dengan perlahan dan nyalakan lampu sein. Dengan demikian, pengendara di belakang anda dan tukang parkir yang berjaga akan tahu bahwa anda sedang mencari lokasi parkir. Jika melihat lahan yang kosong, pastikan pula lahan tersebut sesuai dengan ukuran mobil yang anda kenakan.
Buka Jendela, Matikan Audio
Dimanapun anda parkir, jika masih belum berpengalaman, disarankan untuk membuka kaca jendela dan mematikan audio. Dengan demikian anda dapat lebih fokus dengan lingkungan sekitar serta suara tukang parkir yang memberikan instruksi arah parkir. Pastikan dengan jelas kondisi di sekitar ruang parkir. Apakah ada tiang, gundukan pembatas, garis parkir, kendaraan lain ataupun troli belanja. Jika merasa ragu, jangan malu untuk turun dan mengawasi sekitar terlebih dahulu.
Maksimalkan Penggunaan Kaca Spion
Kaca spion sangatlah penting untuk membantu anda memarkir mobil. Apalagi jika anda akan memarkir mobil mundur di tempat terbatas seperti parkiran mall. Jika masih ragu dengan jarak yang anda lihat di kaca spion, jangan malu pula untuk mengeluarkan kepala mengintip sejauh apa jarak mobil anda dengan tiang atau mobil lainnya. Untuk batas belakang, mobil terbaru biasanya sudah disertai dengan sensor atau kamera mundur.
Berikan Jarak Kanan dan Kiri Mobil
Agar memudahkan anda serta penumpang untuk turun, pastikan ada jarak di kanan dan kiri mobil untuk membuka pintu dan naik turun penumpang. Biasanya di parkiran terdapat garis lahan parkir untuk mobil. Cobalah parkir tepat di tengah lahan tersebut.
Amankan Mobil Saat Parkir
Setelah anda parkir dengan sesuai, jangan lupa untuk mengamankan mobil anda. Pasang rem tangan dengan benar jika anda parkir di tempat datar. Jika menurun, pasang rem tangan dan posisikan transmisi di gigi mundur (R). Jika jalanan menanjak, pasang rem tangan dan posisikan pada gigi 1. Hal ini agar mobil tidak bergerak sendiri saat anda tinggal. Namun PENTING untuk diperhatikan. Sebelum menyalakan mobil, pastikan anda sudah memindahkan gigi ke posisi netral!

Cara Parkir Mobil Mundur, Miring, Berjajar dan Paralel

Berikut ini beberapa ilustrasi dan cara untuk melakukan parkir mobil di parkiran miring, berjajar ataupun paralel yang dapat anda lakukan dengan cara parkir mobil mundur. Semoga bermanfaat.




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »